“Apakah alam itu ?”
“Buat apa kita pikir itu , yang terpenting bagi kita
adalah makan, memburu , mencari tanaman yang tidak beracun, mencari sumber air,
yang penting kita bisa hidup, buat apa kita pikir itu, coba , buat apa kita
memikirkan itu “
Dua orang pemuda yang hidup disuatu pulau terpencil di
Samudera Pasifik mereka terdampar sejak berumur 10 Tahun, Karena kapal layar
yang mereka tumpangi bersama keluarga mereka karam pada waktu itu, dan sisa
mereka berdualah yang hidup.
“Apakah kamu tidak mempunyai rasa ingin tahu, kenapa
bintang-bintang dilangit itu bersinar, apakah asal-usul alam ini, apakah bahan
dari alam ini”
“Kadang-kadang aku bertanaya-tanya seperti itu tetapi,
sekarang ini sekarang dalam keadaan terdesak di Pulau ini”
“Apakah kamu merasa kamu berbeda dari pada
binatang-binatang itu ?”
“Jelas! bahkan aku akan sangat marah bila aku
dikatakan binatang!”
“Namun apa yang harus kamu lakukan agar tidak di
katakan binatang”
“ Ya , melakukan hal-hal yang sangat berbeda dengan
binatang, dengan kata lain melakukan yang tidak dilakukan binatang”
“Apa yang membedakan kamu dari binatang-binatang itu”
“ Mereka itu tidak mikir”
“Apakah akan membedakanmu dari binatang bila kamu
memikirkan alam semesta ini “
“ Jelas ! mana mau mereka memikirkan itu semua”
“Lalu mengapa kamu tidak mau ikut denganku untuk
memikirkannya”
Lalu salah satu pemuda itu terdiam, nama kecilnya ada
Edi dan yang satunya adalahi Adi. Hari Sudah Gelap, mereka lalu membakar
tumpukan kayu untuk menghangatkan dan menerangi. Edi merenungi hasil diskusinya
dengan Adi. Edi lalu mengambil keputusan bahwa mungkin yang dikatakan oleh
sahabatnya ada benarnya. Apa beda dirinya dengan binatang bila dia hanya
mencari kenyang saja ?. Saya harus berpikir!.
Saat matahari mulai mengintip dari sebelah timur
keduanyapun bangun lalu meminum air yang ada pada tempurung kelapa.
“Adi lalu berkata, apakah alam ini pernah tidak ada,
atau tidak pernah tidak ada”
“Aku bingung
dengan pertanyaanmu”
“Tetapi yang terpenting bahwa disekitar kita , apakah
tetap atau selau mengalami perubahan ?”
Dahi Edi
Mengkerut mencoba berpikir
“Tentunya berubah, misalnya pohon kecil didepan kita ,
dulunya tidak ada lalu ada, itu berarti tempat di depan kita dimana pohon kecil
itu berada keadaannya berubah, betul kan?”
“Kemudian apakah bahan dasar dari semua ini ?”
“Ya pasti ada bahan dasarnya, kalau kita membuat
makanan pasti ada bahan yang digunakan begitu pula dengan alam ini “
“Lalu apakah bahan dasarnya, kalaupun ada bahan
dasarnya itu haruslah sesuatu yang fleksibel mudah berubah”
Edi menopang dagunya dan kemudian berseru keras
“Air, bukankah air itu fleksibel, mudah berubah, misalnya
saja kita menempatkan air pada tempayan maka air akan berbentuk tempayan,
begitu pula bila kita memasukkannya ke dalam botol, bentuknya akan seperti
botol, jadi menurut saya air memnuhi syarat sebagai bahan dasar alam semesta”.
“ Tapi airkan cair bagaimana dia menjadi padat atau
gas”
“Yah mudah saja membeku dan di panasi”
“Tetapi alam ini bukan hanya terdiri dari benda- benda
mati, ada juga benda hidup seperti kita berdua, dan beberapa hewan disekitar
kita, sedangkan air adalah benda mati, bagaimana mungkin benda mati bisa
menyusun benda hidup “
“Salah satu fakta yang biasa kita dapatkan bahwa hewan
yang hidup itu tersa lebih hangat sedangkan hewan yang mati terasa dingin,
apakah mungkin alam ini diciptakan dari api, kita lihat api dari cirinya
sangatlah fleksibel”
“Tetapi bila alam ini tercipta dari satu sumber saja,
lalu bagaimana caranya bahan itu membentuk alam yang sangat bergam ini. Bila
dasar dari alam ini adalah air bagaimana mungkin air tawar membentuk atau
berubah menjadi air anggur, bila api yang panas adalah bahan dasarnya bagiamana
mungkin api tersebut berubah menjadi es yang dingin”
“Perkataanmu mungkin ada benarnya, apakah alam ini
terbentuk lebih dari satu macam bahan dasar”
“ Lalu apa bahan dasar yang bergam itu sahabatku?”
“Kalau saya pikir mungkin saja air yang fleksibel, api
yang menyusun benda hidup, lalu ada tanah yang menjadi sumber kehidupan
beberapa tumbuhan, dan angin atau udara yang setiap hari kita hirup dan
memberikan kita kehidupan”
“Jadi kesimpulanmu bahan dasar alam ini ada empat
yaitu air, api, tanah dan gas”.
“Itu semua adalah kesimpulan bila anggapan kita adalah
alam ini berubah-rubah, tetapi apakah ada kemungkinan bila alam itu tidak berubah
sama sekali, misalnya seekor kelinci walaupun dari segi sejarah kehidupannya
kelinci itu mengalami perubahan apakah dari segi volume tubuhnya atau
sebagainya tetapi tetap itu kelinci”
“Kalau begitu alam ini bukan sama sekali tidak berubah
tetapi ada bagian yang berubah dan ada yang berubah”.
“Ya ,kayak gitulah.”
“Apakah kamu masih ingat waktu masih kecil kita berdua
sering bersama-sama bermain bongkar pasang”
“Ya aku ingat, memangnya kenapa”
“Mungkin saja alam ini sifatnya begitu, artinya alam
ini terdiri dari balok-balok kecil yang tersusun membentuk benda tertentu
0 comments:
Post a Comment