Reign:
1206–1227Coronation:
1206 in khurultai at the Onon River, MongoliaFull name:
Genghis Khan (birth name: Temüjin)Titles:
Khan, KhaganBorn:
c. 1162Birthplace:
Khentii Mountains, MongoliaDied:
1227 (aged 65)Successor:
Ögedei KhanOffspring:
Consort:
Börte Ujin
Khulan
Yisugen
Yisui
others
JochiRoyal House:
Chagatai
Ögedei
Tolui
others
BorjiginFather:
YesükheiMother:
Ho'elunGenghis Khan (dilafalkan /ˈdʒɛŋɡɪs ˈkɑːn/ or /ˈɡɛŋɡɪs ˈkɑːn/[1]; Mongolia: Чингис Хаан atau Tengis (Ocean, Sea), Chinggis Khaan, atau Činggis Qaγan), IPA: [tʃiŋɡɪs χaːŋ]; probably[2] 1162–1227), dilahirkan dengan nama Temüjin (berarti "ironworker"), merupakan pendiri, Khan (penguasa) dan Khagan (kaisar) dari Kekaisaran Mongol, yang menjadi salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah setelah kematiannya.
Dia menjadi berkuasa dengan menyatukan seluruh suku nomaden di Timur laur Asia. Setelah mendirikan kekasiaran Mongol dan memperoleh sebutan "Genghis Khan", Dia memulai Invasi Mongol terhadap Kara-Khitan Khanate, Caucasus, Kekaisaran Khwarezmid, Dinasti Xia Barat dan Dinasti Jin. Pada akhir hidupnya, Kekaisaran Mongol menduduki sebagian besar Asia tengah dan Cina.
Sebelum Genghis Khan meninggal, dia memilih Ögedei Khan sebagai penerusnya dan membagi kerajaannya menjadi beberapa khanates (Khanates = daerah kekuasaan) diantara anak2xnya dan cucu2xnya. Dia meninggal pada 1227 setelah mengalahkan Tanguts. Dia dikuburkan di kuburan tanpa nama disuatu tempat di Mongolia pada tempat yang tidak diketahui. Keturunannya memperluas kekuasaan Kekaisaran Mongol ke sepanjang Eurasia dengan menaklukan dan atau membuat negara pengikut dari seluruh Cina modern, Korea, Caucasus, Negara2x Asia tengah, dan beberapa bagian besar Eropa Timur modern dan juga Timur Tengah.
Dibalik kehebatan kekuatan militernya, Genghis Khan juga memajukan Kekaisaran Mongol dengan cara2x lain. Ia mendeklarasikan skrip Uyghur sebagai sistem penulisan Kerajaan Mongol. Dia juga meningkatkan toleransi religi di Kekaisaran Mongol, dan menciptakan suatu kekaisaran yang bersatu dari seluruh suku nomaden di Timur Laut Asia. Orang2x mongol sekarang sangat menghormatinya sebagai bapak pendiri Mongolia.
Awal Kehidupan
Garis Keturunan
Temüjin masih sedarah dengan Khabul Khan dari sisi ayahnya, Ambaghai and Qutula Khan yang memimpin konfederasi Mongol. Ketika Dinasti Jin dari Cina memindahkan dukungannya dari Mongol ke Tatars pada 1161, mereka menghancurkan Khabul Khan. Ayah Genghis, Yesügei (pemimpin suku Borjigin dan keponakan dari Ambaghai and Qutula Khan), muncul sebagai kepala penguasa dari suku2x Mongol, namun posisinya ditentang oleh suku rival Tayichi’ud, yang merupakan keturunan langsung dari Ambaghai. Ketika Tatars menjadi terlalu kuat pada 1161, Jin memindahkan dukungan mereka dari Tatars kepada Keraits.
Kelahiran
Sungai Onon, Mongolia ketika musim gugur, sebuah wilayah dimana Temüjin dilahirkan dan tumbuh besar.
Karena kurangnya catatan2x tertulis, sangat sedikit info fakta tentang kehidupan Temüjin ketika ia masih kecil. Sedikit sumber yang menyediakan info mengenai periode ini seringkali saling bertentangan.
Temüjin dilahirkan pada 1162 di sebuah suku Mongol dekat gunung Burkhan Khaldun di dekat sungai Onon dan Kherlen Mongolia, tidak jauh dari ibukota Mongol sekarang Ulaanbaatar. Sejarah rahasia Mongol melaporkan bahwa ketika Temüjin lahir ia menggenggam sebuah kain berdarah di tangannya, sebuah tanda bawa ia ditakdirkan untuk menjadi pemimpin yang hebat . Dia adalah anak ketiga dari ayahnya Yesükhei, seorang kepala suku kecil Kiyad dan sekutu dari Ong Khan dari suku Kerait, dan juga anak tertua dari ibunya Hoelun. Menurut Sejarah rahasia, Temüjin dinamakan dari seorang kepala suku Tatar yang baru saja ditangkap oleh ayahnya. Nama ini juga mungkin berasal dari keluarga keturunan pandai besi.
Suku Yesükhei dinamakan Borjigin (Боржигин), dan Hoelun dari Olkhunut, salah satu garis keturunan dari Onggirat tribe. Seperti suku lain, mereka adalah nomaden.
Karena ayahnya adalah kepala suku, maka sebagai penerusnya, Temüjin berasal dari latar belakang yang mulia. Tingkat sosial yang tinggi ini memudahkan dalam meminta bantuan dan juga menyatukan suku2x Mongol lainnya.
Tidak ada gambaran akurat tentang Genghis yang masih ada hari ini, dan seluruh lukisan dianggap sebagai gambaran artistik. Sejarahwan Persia Rashid-al-Din menggambarkan dalam tulisannya bahwa keturunan legendaris dari nenek moyang Genghis tinggi, berjanggut panjang, berambut merah, dan mempunyai mata berwarna hijau. Rashid al-Din juga menggambarkan pertemuan pertama antara Genghis dan Kubilai Khan, ketika Genghis terkejut bahwa Kubilai tidak mempunyai rambut merahnya. Juga menurut al-Din Suku Borjigid Genghis, mempunyai legenda mengenai asal mula keturunan mereka: dimulai sebagai hasil hubungan antara Alan-ko dan seorang asing di tempatnya, seorang pria yang mempunyai rambut merah dan mata hijau kebiruan. Sejarahwan modern Paul Ratchnevsky mengungkapkan dalam Biografi Genghisnya bahwa mungkin pria tersebut berasal dari orang Kyrgyz, yang secara sejarah mempunyai karakteristik yang sama. Menyampingkan kontroversi tersebut, Lukisan yang diterima secara umum oleh banyak sejarahwan adalah potret yang terdapat pada Musium Nasional di Taipei, Taiwan (Lihat gambar diatas)
Awal kehidupan dan keluarga
Temüjin mempunyai tiga saudara kandung bernama Khasar (atau Qasar), Khajiun, dan Temüge, juga seorang adik perempuan bernama Temülen (atau Temülin), juga dua saudara tiri bernama Bekhter dan Belgutei. Seperti kebanyakan suku nomaden dari Mongolia, awal kehidupan Temüjin sangat sulit. Ayahnya mengatur pernikahan untuknya, pada umur sembilan tahun, dia diantarkan oleh ayahnya kepada keluarga dari istrinya Börte, yang juga anggota suku yang sama seperti ibunya. Temujin harus berada disana melayani Sansar, kepala dari keluarga istrinya, sampai ia mencapai umur pernikahan yaitu 12 tahun. Ketika dalam perjalanan pulang, ayahnya bertemu dengan suku Tatars, yang sudah lama merupakan musuh dari suku Mongol, dan dia diracuni oleh makanan yang mereka tawarkan. Setelah mendengar ini, Temüjin kembali pulang untuk mengambil alih posisi ayahnya sebagai "Khan" dari sukunya; namun, suku ayahnya menolak untuk dipimpin oleh seorang anak yang begitu muda. Mereka meninggalkan Hoelun (Ibu Genghis) dan anak2xnya, meninggalkan mereka tanpa perlindungan.
Genghis Khan dan Ong Khan
Selama beberapa tahun, Hoelun dan anak2xnya hidup dalam kemiskinan, menggantungkan hidup mereka pada buah2xan liar, marmut, dan juga buruan2x kecil yang diburu oleh Temüjin dan adik2xnya. Ketika pada suatu perburuan Temüjin yang berumur 13 tahun membunuh saudara tirinya Bekhter, dalam sebuah pertarungan mengenai hasil perburuan. Insiden ini memperkuat posisinya sebagai kepala dari keluarganya.
Pada insiden lain di 1182 ia ditangkap dan dijadikan tawanan dalam serbuan dari mantan sekutu ayahnya, suku Bjartskular ("Serigala"). Suku Bjartskular menahan Temüjin (Dikabarkan dengan menggunakan belenggu), namun dengan bantuan dari pengawas yang simpatik, Ayah dari Chilaun (Yang nantinya menjadi salah satu Jendral dari Genghis Khan), ia berhasil melarikan diri dalam kegelapan malam dengan bersembunyi pada sebuah celah sungai. Pada waktu inilah Jelme dan Arslan, dua Jendral masa depan Genghis Khan bergabung dengannya. Bersama dengan saudara2xnya, mereka menyediakan kekuatan yang dibutuhkan untuk ekspansi awal. Reputasi Temüjin juga semakin terkenal setelah pelariannya dari Bjartskular.
Pada saat ini, tidak ada konfederasi dari suku2x Mongol yang bersatu secara politik, dan pernikahan sering digunakan sebagai upaya untuk memperoleh persekutuan secara sementara. Temujin tumbuh mengamati kekerasan suhu politik Mongol, yang juga berkaitan dengan peperangan antar suku, pencurian, sergapan, korupsi dan berlanjutnya pembalas dendam yang terjadi antara konfederasi2x tersebut, semua digabungkan juga dengan intervensi dari bangsa asing seperti Dinasti cina dari selatan. Ibu Temüjin, Ho'elun mengajarkan padanya pelajaran mengenai suhu politik yang tak stabil di Mongol, terutama yang dibutuhkan untuk aliansi.
Seperti diatur oleh ayahnya, Temüjin menikahi Börte dari suku Olkut'hun ketika dia berumur 16 tahun untuk memperkuat aliansi antara kedua suku mereka. Börte mempunyai empat anak, Jochi (1185–1226), Chagatai (1187—1241), Ögedei (1189—1241), dan Tolui (1190–1232). Genghis Khan juga punya banyak anak lainnya dari istri2xnya, tapi mereka semua tidak dimasukkan dalam urutan, dan catatan mengenai anak2x perempuannya tidak ada. Segera setelah pernikahan Börte's dengan Temüjin, ia diculik oleh suku Merkits, dan diceritakan diberikan sebagai istri. Temüjin menyelamatkannya dengan bantuan dari teman dan rival masa depannya Jamuka, dan pelindungnya, Ong Khan dari suku Kerait. Ia melahirkan anaknya, Jochi, sembilan bulan kemudian, mengaburkan isu atas asal usulnya. Meski ada spekulasi mengenai Jochi, Börtelah yang dipilihnya menjadi permaisurinya, meski Temüjin tetap mengikuti tradisi dengan mengambil beberapa selir lainnya.
Agama
Agama Genghis Khan dispekulasikan Syamanisme atau Tengriism, yang merupakan umum pada suku nomaden Mongol-Turkic tribes dari Asia tengah. Tapi dia sangat toleran secara agama, dan tertarik untuk mempelajari filosofi dan pelajaran moral dari agama lainnya. Untuk melakukan itu ia berkonsultasi dengan Misionaris Kristen, pedagang muslim, dan juga Biksu Tao Qiu Chuji.
Menyatukan Konfederasi
Asia in 1200 AD
Dataran Asia (Utara Cina) pada masa Temüjin (awal 1200) terpecah menjadi beberapa suku dan konfederasi, diantara mereka adalah Naimans, Merkits, Uyghurs, Tatars, Mongols, dan Keraits, yang hanya memikirkan kepentingan mereka sendiri dan seringkali tidak bersahabat terhadap satu sama lain yang sering ditunjukkan dengan serangan2x acak, aksi pembalasan, dan penjarahan.
Temüjin memulai perjalanan panjang menuju kekuasaanya dengan menawarkan dirinya sebagai sekutu (atau, menurut sumber lain, pengikut) untuk anda (saudara yang diangkat dengan sumpah) ayahnya, Toghrul, yang merupakan Khan dari suku Kerait, dan lebih dikenal dengan sebutan Cina Ong Khan (atau "Wang Khan"), yang dianugerahkan Kekaisaran Jin untuknya pada 1197. Hubungan ini pertama kali terjadi ketika Börte ditangkap oleh suku Merkits; Toghrul lah yang dimintai bantuan oleh Temüjin. Sebagai balasan, Toghrul menawarkan 20,000 pejuang Kerait warriors dan menyarankan bahwa ia juga meminta bantuan dari teman kecilnya Jamuka, yang telah menjadi Khan (Pemimpin) dari sukunya sendiri suku Jadaran. Meski operasi itu sukses dan berhasil merebut kembali Börte dan kekalahan telak suku Merkits, Hal ini juga menyebabkan perpecahan antara kedua sahabat, Temüjin dan Jamuka. Temüjin telah mengucapkan sumpah saudara (anda) dengan Jamuka sebelumnya, dan mereka telah bersumpah untuk saling setia satu sama lain.
Musuh utama konfederasi Mongol pada 1200 adalah Naiman di barat, Merkits di utara, Tanguts di selatan, dan Jin dan Tatars di timur. Pada 1190, Temüjin, pengikutnya dan penasihat2xnya, telah menyatukan bagian kecil dari konfederasi Mongol. Dalam pemerintahannya dan penaklukannya terhadap suku2x saingan, Temüjin mematahkan tradisi Mongol dengan beberapa cara yang sangat krusial. Dia mendelegasikan kekuasaan berdasarkan pada Jasa dan Kesetiaan, daripada hubungan keluarga. Sebagai insentif untuk memperoleh kepatuhan dan mengikuti kode hukumnya, Kode Yassa, Temüjin menjanjikan penduduk dan prajuritnya atas hasil rampasan perang. Sambil ia menaklukan suku2x saingannya, dia tidak menyingkirkan prajurit2x musuhnya dan meninggalkan sisanya. Tapi, ia menempatkan suku2x yang ditaklukan tersebut dibawah perlindungannya dan mengintegrasikan anggotanya menjadi anggota sukunya. Dia bahkan meminta ibunya mengadopsi anak2x yatim dari suku2x taklukannya, membawa mereka masuk ke dalam keluarganya. Inovasi politik ini menginspirasikan loyalitas yang besar atas orang2x yang ditaklukan itu, membuat Temüjin lebih kuat dari setiap kemenangan.
Genghis Khan proclaimed Khagan of all Mongols.
Anak Toghrul (Wang Khan), Senggum cemburu akan bertambah kuatnya Temüjin, dan persahabatannya dengan ayahnya. Dia diduga merencanakan pembunuhan Temüjin. Toghrul, meski telah beberapa kali diselamatkan oleh Temüjin, akhirnya takluk kepada anaknya dan menjadi tak bersahabat dengan Temüjin. Temüjin yang mengetahui niat Senggum dan akhirnya mengalahkannya. Salah satu penyebab perpecahan antara Toghrul dan Temüjin adalah penolakkan Toghrul untuk memberikan putrinya sebagai mempelai untuk Jochi, anak tertua dari Temüjin, sebuah tanda ketidak hormatan pada budaya Mongol. Perbuatan ini memicu perpecahan antara kedua pihak, dan merupakan pembukaan dari perang. Toghrul bersekutu dengan Jamuka, yang sudah merupakan lawan dari pasukan Temüjin; namun perpecahan dari dalam antara Toghrul dan Jamuka, ditambah pembelotan beberapa sekutu mereka kepada Temüjin, menyebabkan kekalahan Toghrul. Jamuka melarikan diri ketika pertarungan terjadi. Kekalahan ini merupakan katalis kejatuhan dan tercerai berainya suku Kerait.
Genghis Khan in traditional Mongolian writing
Ancaman berikutnya untuk Temüjin datang dari Naimans (Mongol Naiman), dimana Jamuka dan pengikutnya telah meminta perlindungan. Suku Naimans tidak menyerah, meski beberapa bagian secara suka rela berpihak dengan Temüjin. Pada 1201, seorang kurultai (Petinggi) mengumumkan Jamuka sebagai Gur Khan, "pemimpin universal", sebuah sebutan yang digunakan sebagai pemimpin dari Kara-Khitan Khanate. Asumsi Jamuka atas sebutan ini adalah batas terakhir dari perpecahan dengan Temüjin, dan Jamuka membuat sebuah kolisi dari suku2x untuk melawan Temüjin. Sebelum konlik, beberapa Jendral meninggalkan Jamuka, termasuk Subutai, adik dari Jelme yang terkenal. Setelah beberapa pertarungan, Jamuka akhirnya diserahkan oleh orangnya sendiri kepada Temüjin pada 1206.
Menurut Sejarah rahasia Mongol, Temüjin kembali menawarkan persahabatan dengan Jamuka, memintanya untuk kembali ke sisinya. Temüjin telah membunuh orang yang menyerahkan Jamuka, mengemukakan bahwa dia tidak ingin orang2x yang tidak loyal dalam tentaranya. Jamuka menolak tawaran ini, mengatakan bahwa hanya bisa ada satu Matahari di langit, dan ia menginginkan Kematian mulia. Tradisi untuk mati tanpa menumpahkan darah, dengan cara mematahkan tulang punggung. Jamuka meminta kematian ini, meski pada masa lalu Jamuka telah terkenal sering merebus hidup2x Jendral2x lawannya. Sisa suku Merkit yang bersekutu dengan
Naiman dikalahkan oleh Subutai, yang telah menjadi seorang anggota pengawal pribadi Temüjin dan nantinya menjadi salah satu Komandan perang Genghis Khan yang sukses. Kekalahan Naiman meninggalkan Genghis Khan sebagai satu2xnya pemimpin di dataran Mongol, yang berarti seluruh konfederasi telah jatuh dan/atau bersatu didalam Konfederasi Mongol Genghis Khan.
Kisah hidup Genghis Khan ditandai dengan beberapa seri penghianatan dan konspirasi. Termasuk juga perpecahan antara dirinya dengan sekutu awalnya seperti Jamuka (yang juga ingin menjadi pemimpin Mongol) dan Wang Khan (Sekutu dia dan ayahnya), anaknya Jochi, dan juga dengan pendeta penting yang mencoba menghasut saudaranya Qasar yang melayani Genghis Khan dengan loyal. Strategi militernya menunjukkan keinginan yang sangat kuat dalam mengumpulkan informasi dan mengerti motivasi lawan2xnya seperti ditunjukkan dengan jaringan mata2xnya yang luas dan juga rute sistem Yam (Sebuah sistem rute pasokan untuk pembawa pesan yang digunakan secara luas dan diperluas oleh Genghis Khan dan juga Khan yang lainnya. Sebuah pos digunakan untuk memberi makanan, perlindungan dan juga kuda segar untuk pembawa pesan tentara mongol. Genghis Khan memberi perhatian khusus untuk Yam karena tentara Mongol terkenal dapat bergerak dengan sangat cepat, maka pembawa pesan mereka harus lebih cepat lagi, menutupi wilayah 200 - 300 km sehari. Ini digunakan untuk mempercepat proses informasi dan intel). Selain itu Genghis Khan juga merupakan seorang yang sangat cepat belajar, mengadopsi teknologi dan ide2x yang ia temui, seperti Taktik pengepungan benteng dari bangsa Cina.
Sebagai hasilnya pada 1206 Temüjin telah mempersatukan atau menaklukan Suku Merkits, Naimans, Mongols, Keraits, Tatars, Uyghurs dan juga suku2x kecil lainnya dalam pemerintahannya. Merupakan pencapaian yang monumental untuk Bangsa "Mongols". Pada sebuah pertemuan Kurultai (dewan politik militer mongol kuno), dia diakui sebagai "Khan" (Great ruler/Yang Agung) dari suku2x yang bersatu dan mengambil julukan baru "Genghis Khan". Pangkat Khagan tidak diberikan pada Genghis sampai setelah kematiannya, setelah anak dan penerusnya, Ögedei mengambil gelar tersebut untuk dirinya dan memberikannya juga untuk ayahnya. Penyatuan atas semua konfederasi oleh Genghis Khan menyebabkan perdamaian dari suku2x yang berperang dan menjadikan Mongol bangsa yang bersatu secara politik dan militer dibawah Genghis Khan.
Operasi Militer
All significant conquests and movements of Genghis Khan and his generals during his lifetime
Dinasti Xia Barat
Pada 1206 kemajuan politik dari Genghis Khan, Kekaisaran Mongol yang diciptakan oleh Genghis Khan dan sekutunya bertetangga oleh Tanguts Dinasti Xia Barat.
Dinasti Jin di timur dan barat, yang di pimpin oleh orang2x Manchu, yang memerintah utara Cina sekaligus pemimpin suku2x Mongol selama berabad2x.
Genghis Khan mengumpulkan orang2x, tentara, dan negaranya untuk pertama2x berperang denga Xia Barat, atau Xi Xia, yang lebih dekat dengan tanah Mongol. Dia dengan tepat memperkirakan pemimpin muda Dinasti Jin yang lebih kuat tidak akan datang membantu Xi Xia. Ketika Tanguts meminta bantuan Dinasti Jin, mereka dengan tegas menolak. Meski mengalami sedikit kesulitan merebut kota2x Xia yang bertembok tinggi dan terjaga dengan baik, Genghis Khan memaksa Xia barat menyerah pada 1209. .
Dinasti Jin
Pada 1211, setelah penaklukan Xia barat, Genghis Khan merencanakan lagi untuk menaklukan Dinasti Jin. Komandan pasukan Dinasti Jin membuat kesalahan taktis dengan tidak menyerang tentara Mongol pada kesempatan pertama. Sebagai gantinya, Komandan Jin mengirim seorang utusan, Ming-Tan, kepada bangsa Mongol, yang membelot dan memberitahu tentara Mongol bahwa tentara Jin menanti di sisi lain dari tempat itu. Pada pertempuran yang dilakukan pada Lembah Badger pasukan Mongol membantai ribuan tentara Jin. Pada 1215 Genghis mengepung, menaklukan dan menghancurkan ibukota Jin, Yanjing (Selanjutnya dikenal dengan Beijing). Ini memaksa Kaisar Xuanzong untuk memindahkan ibukotanya ke selatan, Kaifeng, meninggalkan bagian utara kerajaannya kepada bangsa Mongol.
Kara-Khitan Khanate
Lokasi Kara-Khitan Khanate
Kuchlug, Khan yang diasingkan dari konfederasi Naiman yang dikalahkan oleh Temüjin kabur ke barat dan merampas kekuasaan khanate dari Kara-Khitan (juga dikenal sebagai Kara Kitay). Genghis Khan memutuskan untuk menaklukan Kara-Khitan khanate dan mengalahkan Kuchlug, juga untuk mengeluarkan dia dari kekuasaan. Pada saat ini tentara Mongol kelelahan dari operasi yang berlangsung selama 10 tahun melawan Xia Barat dan Dinasti Jin. Karena itu Genghis hanya mengirim dua tumen (20,000 prajurit) melawan Kuchlug, dibawah kepemimpinan salah satu Jendral mudanya, Jebe, Dikenal dengan julukan "Sang Panah".
Dengan jumlah tentara yang sedikit, tentara Mongol harus mengubah strategi dan mengandalkan siasat2x untuk memecah belah para pendukung Kuchlug, membuat Khara-Khitan Khanate menjadi lebih mudah untuk diserang pasukan Mongol. Sebagai hasilnya pasukan Kuchlug mengalami kekalahan di Kashgar Barat. Kuchlug melarikan diri lagi, tapi segera diburu oleh tentara Jebe dan dieksekusi. Pada 1218, sebagai hasil dari kekalahan Kara-Khitan Khanate, Kekasiaran Mongol dan kekuasannya tersebar sampai ke barat di Danau Balkhash, yang berbatasan dengan Kekaisaran Khwarezmia, sebuah negara Muslim yang terbentang antara Laut Kaspia di barat dan Teluk Persia dan Laut Arab di selatan.
Khwarezmian Empire
Kekaisaran Khwarezmid (1190–1220)
Genghis Khan watches in amazement as the Khwarezmi Jalal ad-Din prepares to ford the Indus.
Pada awal 1200, Dinasti Khwarezmian dipimpin oleh Shah Ala ad-Din Muhammad. Genghis Khane melihat keuntungan potensi di Khwarezmia sebagai mitra dagang dengan mempergunakan Jalur Sutera, dan dia mengirim rombongan yang terdiri dari 500 orang caravan (Kafilah) untuk menciptakan Jalur perdagangan resmi dengan Kekaisaran tersebut. Namun, Inalchuq, Gubernur dari kota Khwarezmian di Otrar, menyerang rombongan dari Mongolia tersebut, menyatakan bahwa terdapat mata2x pada rombongan tersebut dan juga ada konspirasi terhadap Khwarezmia. Situasi menjadi lebih rumit karena Gubernur tersebut menolak untuk membayar atas penjarahan rombongan tersebut dan menyerahkan pelakunya. Genghis Khan lalu mengirim lagi grup kedua yang terdiri dari tiga orang duta (Dua orang Mongol dan seorang Muslim) untuk bertemu langsung dengan Shah daripada Inalchuq. Sang Shah mencukur semua orang itu dan orang muslim itu dipenggal, kemudian Shah mengirim kepalanya melalui dua orang duta yang sudah dicukur habis rambutnya itu. Ini merupakan hujatan dan hinaan terhadap Genghis Khan. Genghis Khan dengan murka merencanakan salah satu dari operasi terbesarnya dengan mengumpulkan 200,000 prajurit (20 tumens), jenderal2x terbaiknya dan beberapa putranya. Ia meninggalkan seorang Komandan dan beberapa ribu pasukan di Cina, menunjuk penerusnya dari anggota keluarganya dan melantik Ogedei untuk menjadi penerus utamanya dan pergi menuju Khwarezmia.
Tentara Mongol dibawah Genghis Khan, Jendral2x dan anaknya menyeberangi Gunung Tien Shan dan memasuki daerah yang dikuasai oleh Kekaisaran Khwarezmia.
Setelah mengumpulkan intel dari berbagai sumber Genghis Khan dengan berhati2x menyiapkan tentaranya, yang ia bagi menjadi tiga kelompok. Anaknya Jochi memimpin divisi pertama menuju Timur Laut Khwarezmia. Divisi kedua dibawah Jebe maju secara rahasia melalui Tenggara Khwarzemia untuk melakukan serangan dua arah atas Samarkand. Divisi ketiga dibawah Genghis Khan dan Tolui meju melalui Barat Laut dan menyerang Khwarzemia dari arah itu.
Tentara Shah terpecah belah karena perbedaan pendapat dan keputusan Shah untuk membagi tentaranya menjadi grup2x yang lebih kecil terkonsentrasi pada berbagai kota. Keputusan ini menjadi penyebab utama akan kekalahan Khwarezmia, karena memungkinkan tentara Mongol, yang meski kelelahan setelah perjalanan panjang, untuk dapat dengan segera mengalahkan grup2x kecil kekuatan Khwarzemi daripada menghadapi sebuah pertahanan yang terfokus. Tentara Mongol dengan cepat menguasai kota Otrar, dengan mengandalkan kelebihan strategi dan taktik. Genghis Khan memerintahkan eksekusi semua penduduk dan membunuh Inalchuq dengan memasukkan perak lebur melalui mata dan telinganya, sebagai pembalasan atas tindakannya. Di ujung pertempuran Shah memilih melarikan diri daripada menyerah. Genghis Khan memerintahkan Subutai dan Jebe untuk memburunya, memberikan mereka dua tahun dan 20,000 orang. Sang Shah meninggal dengan kondisi yang misterius di sebuah pulau kecil di dalam kerajaannya.
Penaklukan Mongol, meski dari standar mereka, termasuk brutal. Setelah ibukota Samarkand jatuh, ibukota dipindahkan ke Bukhara oleh sisa2x orang, dan Genghis Khan mendedikasikan dua dari Jendralnya untuk meluluhlantakkan seluruh sisa2x kekaisaran Khwarezmid, tidak hanya termasuk bangunan2x pemerintahan, tapi seluruh kota dan bahkan semua petak2x lahan pertanian. Menurut cerita, Genghis Khan bahkan membendung sungai dan mengalihkannya melalui tempat lahir Kaisar Khwarezmid, menghapusnya dari peta.
Penerus dari Shah Jalal Al-Din, yang di dukung oleh kota terdekat, melawan tentara Mongol beberapa kali dengan tentara ayahnya. Namun, Perdebatan internal sekali lagi membuat pasukannya tercerai-berai dan mereka terpaksa meninggalkan Bukhara setelah kekalahan dahsyat berikutnya, yang secara efektif mengakhiri Kekaisaran Khwarezmid.
Sementara itu, Genghis Khan memilih anak ketiganya Ögedei sebagai penerusnya sebelum tentaranya berangkan, dan juga memerintahkan bahwa Khan2x selanjutnya haruslah turunan langsung darinya. Genghis Khan meninggalkan Muqali, salah satu Jendral kepercayaannya, sebagai komandan tertinggi atas seluruh pasukan Mongol di Jin ketika dia memerangi Kekaisaran Khwarezmid di barat.
Georgia and Volga Bulgaria
Setelah kekalahan Khwarezmian di 1220, Genghis Khan mengumpulkan pasukannya di Persia dan Armenia untuk kembali ke dataran Mongol. Dibawah gagasan Subutai, tentara Mongol dibagi menjadi dua kelompok. Genghis Khan memimpin pasukan utamanya untuk menyerang melalui Afghanistan dan utara India menuju Mongolia, sementara kontingen lain terdiri dari 20,000 (2 Tumen) prajurit melaju melaluk pegunungan Kaukasus dan menuju Rusia dibawah jendral Jebe dan Subutai. Mereka merangsek masuk menuju Armeni dan Azerbaijan. Tentara Mongol menghancurkan Georgia, memberangus benteng perdagangan Genoa Kaffa di Crimea dan menghabiskan musim dingin di dekat Laut hitam. Dalam perjalanan kembali pasukan Subutai menyerang Kipchaks dan di lawan oleh pasukan sekutu yang terdiri dari 80,000 pasukan Kievan yang tidak terkoordinasi dengan baik dipimpin oleh Mstislav sang pemberani dari Halych dan Mstilav III dari Kiev yang melaju untuk menghentikan tindak tanduk pasukan Mongol di daerah itu. Subutai mengirim utusan ke pangeran Slavic itu untuk perdamaian, tapi utusan2x tersebut dibunuh. Pada pertempuran di sungai Kalka pada 1223, Pasukan Subutai menghancurkan tentara Kievan yang lebih banyak, meski kalah pada pertempuran Samara melawan negara tetangga Volga Bulgars. Pangeran2x Rusia meminta perdamaian. Subutai setuju namun tidak ingin memafkan para pangeran tersebut. Dan sebagaimana berlaku di lingkungan Mongol, Para pangeran Rusia diberikan kematian tanpa darah. Subutai merancang kayu besar sementara ia makan dengan anak buahnya. Keenam pangeran Rusia, termasuk Mstislav III dari Kiev, diletakkan dibawahnya dan digilas sampai mati.
Pasukan Mongol mempelajari dari para tawanan bahwa terdapat ladang hijau yang luas setelah wilayah Bulgar, yang memungkinkan untuk penaklukan Hungaria dan Eropa. Genghis Khan memanggil kembali Subutai ke Mongol setelah itu, dan Jebe meninggal pada perjalanan kembali ke Samarkand. Ekspedisi Pasukan Kavaleri Subutai dan Jebe, dimana mereka mengitari laut Kaspia mengalahkan semua pasukan yang ada di jalur mereka, kecuali Volga Bulgars, tetap merupakan yang tak terkalahkan hingga hari ini, dan berita kemenangan Mongol mulai menyebar ke negara2x lain, terutama Eropa. Dua operasi ini dihubungkan sebagai pengintaian untuk memperoleh situasi dan budaya pada tempat2x tersebut. Pada 1225 kedua divisi kembali ke Mongol. Invasi ini menabahkan Transoxiana dan Persia menjadi kerajaan yang tangguh sambil menghancurkan semua perlawanan di sepanjang jalan mereka. Nantinya dibawah cucuk Genghis Khan, Batu dan Pasukan Emas, Mongol kembali untuk menaklukan Volga Bulgaria dan Kievan Rus pada 1237, menyelesaikan operasi pada 1240.
Western Xia and Jin Dynasty
Western Xia Dynasty, Jin Dynasty, Song Dynasty and Kingdom of Dali in 1142.
Kaisar pengikut Mongol dari Tanguts (Xia Barat) yang menolak untuk mengambil bagian dalam perang melawan Kekaisaran Khwarezmid setelah Genghis Khan dan pasukan utama menuju Kekaisaran Kharezmian. Ditambah Xia Barat dan Dinasti Jin yang pernah dikalahkan membuat koalisi untuk melawan Mongol, mengandalkan operasi melawan Khwarezmi untuk menyerap kemampuan Mongol untuk memberi respond secara efektif.
Pada 1226, sekembalinya dari barat, Genghis Khan memulai serangan balasan atas Tanguts. Tentaranya dengan cepat menaklukan Heisui, Ganzhou dan Suzhou (Bukan Suzhou di Provinsi Jiangsu), dan pada musim gugur dia merebut Xiliang-fu. Salah satu Jendral Tangut menantang pasukan Mongol dekat Helanshan, tapi dengan mudah dikalahkan. Pada November, Genghis mengepung kota Tangut Lingzhou, dan menyeberangi Sungai Kuning, mengalahkan bala bantuan Tangut. Menurut legenda, disinilah Genghis Khan melihat susunan lima bintang di langit, yang diintepretasikan sebagai tanda akan kemenangannya.
Pada 1227, Tentara Genghis Khan menyerang dan menghancurkan ibukota Tangut Ning Hia, dan terus maju, menaklukan Lintiao-fu, Provinsi Xining, Xindu-fu, dan Provinsi Deshun dengan cepat pada Musim Semi. Di Deshun, Jendral Tangut Ma Jianlong melakukan perlawanan sengit dan memimpin sendiri serangan2x menghadapi pasukan Mongol di luar gerbang. Ma Jianlong kemudian tewas dari panah yang mengenainya waktu pertarungan. Genghis Khan, setelah menguasai Deshun, pergi ke Liupanshan (Daerah Qingshui, Provinsi Gansu) untuk berlindung dari sengatan musim panas. Kaisar Tangut yang baru dengan cepat menyerah pada pasukan Mongol, dan seluruh Tangut menyerah kemudian. Tidak senang dengan penghianatan dan perlawanan mereka, Genghis Khan memerintahkan seluruh keluarga kerajaan dihukum mati mengakhiri Garis darah Tangut.
Hak waris
Genghis Khan dan tiga dari empat anaknya.
Topik mengenai ahli Genghis Khan sudah menjadi sebuah perdebatan sewaktu Genghis Khan berkuasa karena dia telah lanjut usia. Juga mengenai asal usul mengenai anak sulung Genghis Jochi yang telah menjadi topik utama di belakang layar, yang menjadi pertimbangan karena Jochi merupakan anak tertua diantara saudaranya.
Sesuai nilai sejarah tradisional, Isu mengenai asal usul Jochi diusarakan dengan kuat oleh Chagatai. Pada Sejarah Rahasia bangsa Mongol, sebelum penyerangan ke Kekaisaran Khwarezmid oleh Genghis Khan, Chagatai menyuarakan dihadapan ayah dan kakaknya bahwa ia tidak akan menerima Jochi sebagai penerus Genghis Khan. Sebagai tindakan atas hal ini, Ögedei lah yang dipilih sebagai penerus.
Mongol "Great Khans" coin, minted at Balk, Afghanistan, AH 618, 1221 CE.
Jochi
Jochi meninggal pada 1226, ketika masa hidup ayahnya. Beberapa sejarahwan, terutama Ratchnevsky, mengkomentari kemungkinan mengenai Jochi dibunuh dengan diracun atas perintah Genghis Khan. Rashid al-Din melaporkan bahwa Khan yang agung memanggil anak2xnya pada musim semi 1223, dan ketika adik2xnya mematuhi perintah, Jochi tetap tinggak di Khorasan. Juzjani menyuarakan bahwa perselisihan terjadi ketika Jochi dan adik2x bertengkar mengenai Pengepungan Urgench.
Jochi berusaha menyelamatkan Urgench dari kehancuran, karena wilayah itu telah diberikan padanya. Dia menyelesaikan ceritanya dengan perkataan dari Jochi: "Genghis Khan sudah gila karena membantai begitu banyak orang dan menghancurkan bermacam2x daerah. Aku akan melakukan hal yang hebat bila aku membunuh ayahku ketika dia berburu, membuat aliansi dengan Sultan Muhammad, membawa kehidupan bagi lahan ini dan memberikan bantuan dan dukungan untuk para Muslim." Juzjani mengemukakan bahwa kata2x ini terdengar oleh Genghis Khan yang memerintahkan anaknya diracuni; namun, karena Sultan Muhammad telah meninggal pada 1223, keakuratan kisah ini dipertanyakan. Genghis Khan tahu atas gesekan antara anak2xnya (Terutama antara Chagatai dan Jochi) dan khawatir kalau konflik akan terjadi antara mereka ketika ia mati dan dengan demikian ia memutuskan membagi wilayah kerajaannya untuk anak2xnya dan membuat mereka semua Khan dengan berbagai kewenangan dengan menunjuk anak2xnya sebagai penerus. Chagatai diperhitungkan tidak stabil karena karena sikap dan kebiasaannya dan juga kata2xnya bahwa dia tidak akan mengikuti Jochi kalau dia menjadi pemimpin. Tolui, anak termuda Genghis Khan jelas bukan pilihan utama karena dia adalah yang termuda dan pada adat Mongol, yang termuda tidak diberikan tanggung jawab besar karena umur mereka. Jika Jochi menjadi penerus, kemungkinan Chagatai akan berperang dengannya akan terjadi dan Kekaisaran Mongol takkan bertahan lama. Karena itu Genghis Khan memberikan tahtanya pada Ogedei. Ogedei telah terlihat oleh Genghis Khan sebagai seorang yang dapat diandalkan dan stabil juga rendah hati membuat ia kandidat yang netral yang mungkin dapat meredakan situasi antara saudaranya.
Kematian dan Penguburan
Mongol Empire in 1227 at Genghis Khan's death
Pada 1227, setelah mengalahkan orang Tangut, Genghis Khan meninggal (menurut Sejarah Rahasia Mongol). Alasan mengenai kematiannya tidak jelas dan banyak spekulasi mengenainya. Beberapa sejarahwan mempertahankan pendapat bahwa ia jatuh dari kuda ketika pengejaran darat di Mesir karena luka perang dan kelelahan, yang akhirnya menyebabkan kematiannya. Yang lain cukup yakin bahwa dia terkena penyakit berlarut2x seperti Pneumonia. Kronikle Galician-Volhynian menyatakan bahwa ia terbunuh oleh Tanguts ketika perang.
Genghis Khan meminta ia dikubur tanpa tanda, sesuai dengan adat sukunya. Setelah ia meninggal, tubuhnya dikembalikan ke Mongol dan diduga ke tempat kelahirannya di Khentii Aimag, dimana banyak yang menduga bahwa ia dikubur dekat Sungai Onon dan Gunung Burkhan Khaldun (Bagian pegunungan Kentii). Menurut legenda, pengiring penguburan membunuh semua yang melintasi jalan mereka untuk menyembunyikan lokasi akhir jasad Genghis Khan. Makam Genghis Khan didirikan bertahun2x setelah kematiannya, adalah kenangan untuknya, tapi bukan tempat ia dibaringkan.
Pada 6 Oktober 2004, Gabungan Arkeolog Jepang dan Mongol menggali dan menemukan apa yang diyakini istana Genghis Khan di pedalaman Mongolia, yang membuka kemungkinan tempat penguburan pemimpin yang hilang itu. Legenda rakyat mengatakan bahwa sebuah sungai dialihkan diatas kuburannya yang membuatnya tidak mungkin ditemukan (Hal yang sama untuk penguburkan Raja Gilgamesh dari Sumeria dan Attila sang Hun). Kisah lain mengatakan bahwa kuburnya di lewati oleh kuda2x yang sangat banyak dan pohon2x yang ditanam diatasnya, dan juga kebekuan membantu menyembunyikan lokasi kuburnya.
Genghis Khan meninggalkan tentara lebih dari 129,000 orang; 28,000 diberikan kepada saudara dan anak2xnya. Tolui, anak termudanya mewarisi 100,000 orang. Pasukan ini terdiri dari Kavaleri elit Mongol. Secara tradisi anak termuda mewarisi milik ayahnya. Jochi, Chagatai, Ögedei Khan, dan anak Kulan: Gelejian memperolah 4,000 orang masing2x. Ibu dan keturunan dari saudara2xnya memperoleh 3,000 orang masing2x.
Kekaisaran Mongol
Politik dan Ekonomi
Mongol Empire
Kekaisaran Mongol dipimpin oleh sebuah kode sipil dan militer, yang dinamakan Yassa, diciptakan oleh Genghis Khan. Kekaisaran Mongol tidak mementingkan ras dan etnis dalam mengelola administrasi wilayah, daripada pendekatan secara keluarga. Pengecualian untuk Genghis Khan dan keluarganya. Kekaisaran Mongol merupakan salah satu kerajaan dengan jumlah etnis dan budaya yang berbeda dalam sejarah, sesuai dengan wilayahnya. Banyak warga nomad kerajaan menganggap diri mereka Mongol dalam kehidupan militer dan sipil, termasuk Turki, Mongol, dan yang lain termasuk berbagai Khan dari beragam etnis sebagai bagian Kekaisaran Mongol seperti Muhammad Khan.
Ada Pengecualian pajak untuk figur2x Religi, dan untuk beberapa, Guru dan dokter. Kekaisaran Mongol mempraktekan toleransi beragama ke tingkat yang sangat tinggi karena kebudayaan Mongol sendiri telah menganggap bahwa Agama merupakan sesuatu yang sangat personal, dan bukan merupakan subjek dari hukum atau intervensi. Beberapa saat sebelum naiknya Genghis Khan, Ong Khan, guru dan rivalnya, telah mengambik agama Kristen Nestoria. Berbagai suku Mongol mempunyai agama Budha, Muslim, Syamanism atau Kristen. Toleransi beragama menjadi sangat dijunjung di dataran Asia.
Sejarahwan Mongol modern mengatakan bahwa di penghujung hidupnya, Genghis Khan mencoba untuk menciptakan sebuah negara dibawah Yassa Agung yang menetapkan kesetaraan semua individu, termasuk wanita. Namun, tidak ada bukti yang tertulis akan ini, atau pencabutan diskriminasi terhadap rakyat lain seperti Cina. Wanita memerankan peran penting pada Kekaisaran Mongol dan dalam keluarga, contohnya Töregene Khatun memimpin sementara Kekaisaran Mongol sampai Khagan berikutnya dipilih. Sejarahwan Modern menunjuk pada kebijakan yang memperkuat perdagangan dan komunikasi sebagai Pax Mongolica.
Genghis Khan menyadari bahwa dia akan membutuh orang untuk memimpin kota2x dan negara taklukannya. Dia juga menyadara administrator semacam itu tak dapat ditemukan dari rakyatnya karena mereka adalah nomaden dan tidak berpengalaman memimpin kota2x. Untuk tujuan ini Genghis Khan mengundang seorang pangeran Khitan, Chu'Tsai, yang bekerja untuk Jin dan telah ditangkap oleh pasukan Mongol ketika Dinasti Jin kalah. Jin telah berkuasa dengan menggantikan Khitan. Genghis mengatakan kepada Chu'Tsai, yang merupaka salah satu keturunan pemimpin Khitan, bahwa ia telah membalaskan leluhur Chu'Tsai. Chu'Tsai mengatakan bahwa ayahnya telah mengabdi pada Dinasti Jin demikin juga halnya dengan dia; dia tidak menganggap ayahnya sendiri musuhnya, jadi pertanyaan mengenai balas dendam tidaklah mungkin. Genghis Khan sangat kagum akan jawaban ini. Chu'Tsai mengadministrasi bagian2x Kekaisaran Mongol dan menjadi salah satu penasihat dari Khan2x kerajaan Mongol.
Militer
Reenactment of Mongol military movement.
Genghis Khan meletakkan kepercayaan absolut kepada Jendral2xnya, seperti Muqali, Jebe dan Subutai, dan menganggap mereka sebagai penasihat yang dekat dengannya, sering kali memberikan mereka hak istimewa yang selayaknya diperoleh oleh kerabat dekat. Dia memperbolehkan mereka mengambil keputusan sendiri ketika mereka berangkat dalam operasi jauh dari Ibukota Kekaisaran Mongol, Karakorum. Genghis Khan mengharapkan loyalitas tanpa batas dari Jendral2xnya, dan memberikan mereka otonomi yang luas dalam mengambil keputusan dalam memimpin. Muqali, seorang Jendral kepercayaan, diberikan komando atas pasukan Mongol melawan Dinasti Jin sementara Genghis Khan berperang di Asia Tengah, dan Subutai juga Jebe diperbolehkan melakukan penyerangan menuju Kaukasus dan Kievan Rus, sebuah ide yang mereka berikan kepada Khagan dengan inisiatif mereka sendiri. Militer Mongol juga sangat sukses dalam Pengepungan Benteng, memotong persediaan dari kota2x dengan mengalihkan sungai, menggunakan tawanan musuh di depan barisan tentara, mengadopsi ide2x baru, teknik dan peralatan dari orang2x yang mereka taklukan, terutama menggunakan alat2x perang dan pembuat senjata Cina dan Muslim untuk membantu kavaleri Mongol menaklukan kota2x.
Sebuah taktik standar tentara Mongol adalah pura2x mundur untuk menghancurkan formasi musuh dan untuk memancing grup2x kecil musuh jauh dari grup yang lebih besar dan mempertahankan posisi untuk sergapan dan serangan balik.
Sebuah aspek penting lain dalam organisasi militer Genghis Khan adalah jalur kominikasi dan rute pasokan atau Yam, diambil dari model Cina. Genghis Khan memberikan perhatian khusus dalam hal ini untuk mempercepat perolehan intel militer dan komunikasi resmi. Untuk ini, Jalur Yam didirikan di berbagai wilayah dalam kerajaan.
Khanates
Sebelum kematiannya, Genghis Khan telah membagi wilayah kerajaannya untuk anak2xnya Ögedei, Chagatai, Tolui, dan Jochi (Kematian Jochi beberapa bulan sebelum Genghis Khan berarti bahwa tanahnya dibagikan antara anak2xnya, Batu dan Orda) menjadi beberapa Khanates yang disusun sebagai wilayah2x bawahan: Khan2x itu diharapkan untuk mengikuti Khan yang Agung yaitu Ögedei.
Lokasi Ibukota Kharakhorum zaman sekarang
Berikut adalah susunan Khanates yang disusun oleh Genghis Khan setelah kematiannya:
- Kerajaan dari Khan yang Agung: Ögedei Khan, sebagai Khan yang agung, memperoleh sebagian besar Asia Timur, termasuk Cinal Teritorialnya kemudian menjadi Dinasti Yuan dibawah Kubilai Khan
- Tanah Air Mongol (sekarang disebut Mongolia, termasuk Karakorum): Tolui Khan, menjadi yang termuda, memperoleh wilayah kecil dekat dengan tanah air Mongol sesuai tradisi.
- Chagatai Khanate: Chagatai Khan, Anak kedua Genghis Khan, diberikan Asia Tengah dan utara Iran.
- Blue Horde kepada Batu Khan, dan White Horde kepada Orda Khan, keduanya digabungkan kedalam Kipchak Khanate, dibawah Toqtamysh. Anak tertua Genghis Khan, Jochi, menerima Rusia dan Ruthenia. Karena Jochi meninggal sebelum Genghis Khan, wilayahnya dibagikan kepada anak2xnya. Batu Khan melancarkan serangan ke Rusia, dan kemudian Hungaria dan Polandia, dan menghancurkan beberapa pasukan sebelum dipanggil kembali karena kabar kematian Ögedei.
Setelah Khan
Anak dan penerus Genghis Khan, Ögedei Khaghan.
Dibalik kepercayaan umum, Genghis Khan tidak menaklukan semua wilayah Kekaisaran Mongol. Pada waktu kematiannya, Kekaisaran Mongol membentang dari Laut Kaspia ke Laut Jepang. Perluasan wilayah berlanjut untuk beberapa generasi setelah kematian Genghis pada 1227. Dibawah penerus Genghis, Ögedei Khan kecepatan penaklukan meraih puncaknya. Tentara Mongol merangsek menuju Persia, menghabisi Xi Xia dan sisa2x Khwarezmid, dan memulai perang dengan Dinasti Song dari Cina, menciptakan perang yang berlangsung hingga 1279 dan berakhir dengan pendudukan Mongol atas seluruh Cina. Mereka juga merangsek masuk dalam ke Rusia dan Eropa Timur.
Persepsi
Seperti halnya penakluk2x lainnya, Genghis Khan digambarkan secara berbeda oleh orang2x yang ia taklukan dan semua yang takluk olehnya. Pandangan negatif dan positif atas Genhis Khan sangatlah umum oleh berbagai sejarah dalam kebudayaan yang berbeda, dari berbagai letak geografis. Mereka kadan menceritakan kekejaman dan kehancuran oleh tentara Mongol; yang lain menceritakan aspek positif dari Penaklukan Genghis Khan.
Genghis Khan on the reverse of a Kazakhstan 100 Tenge coin
Positif
Genghis Khan dihargai dengan membawa Jalur Sutra kedalam satu lingkungan politik yang berkesinambungan. Ini memungkinkan peningkatan komunikasi dan perdagangan dengan Bangsa2x di Barat, Timur Tengah dan Asia, yang memperluas pandangan kebudayaan antara ketiga area budaya tersebut. Beberapa sejarahwan bahwa Genghis Khan mempertahankan tingkatan meritokrasi (Sistem pemerintahan berdasarkan Jasa dan Loyalitas) dalam pemerintahannya, sangat toleran terhadap berbagai agama dan menjelaskan keputusannya dengan jelas kepada semua prajuritnya. Pada masa Modern di Turki, Genghis Khan dilihat sebagai pemimpin yang hebat, dan sangat populer untuk anak laki2x memperoleh gelarnya sebagai nama.
Di Mongolia
Secara tradisional Genghis Khan telah diagungkan untuk berabad2x di kalangan rakyat Mongol, dan juga beberapa suku etnis lainnya seperti Turki, sebagian besar karena asosiasinya dengan Mongol, organisasi politik dan militer, dan juga kemenangannya dalam perang. Dia menjadi sebuah figur yang sangat agung pada rakyat Mongol dan masih dianggap sebagai simbol kebudayaan Mongol.
Equestrian statue of Genghis Khan, the largest (40 metres tall) in the world, near Ulaanbaatar, Mongolia.
Selama masa Komunis, Genghis Khan sering dianggap sebagai reaksi, dan pernyataan positif mengenainya dihindari. Pada 1962, pendirian sebuah monumen di tempat lahirnya dan sebuah konferensi diadakan untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 800 menimbulkan kritik dari bangsa Soviet, yang mengakibatkan pemberhentian Tömör-Ochir, seorang sekretaris dari Partai Revolusi Rakyat Mongol.
Pada awal 1990an, ketika demokrasi didirikan di Mongol, kenangan Genghis Khan dengan tradisi Mongol sebagai identitas nasional memperoleh dukungan besar dari partai Republic Rakyat Mongol. Genghis Khan telah menjadi figur sentral dari identitas nasional. Dia dilihat dengan baik oleh Rakyat Mongol atas perannya menyatukan berbagai suku yang berperang. Namun, ada jurang antara persepsi mengenai kebrutalannya - Rakyat Mongol mempertahankan bahwa catatan sejarah yang ditulis oleh bangsa selain Mongol sangat tidak adil mengenai Genghis Khan; dan dalam hal ini pembantaiannya terlalu dibesar2xkan tetapi peran positifnya dikurang2xi.
Genghis Khan on the Mongolian 1,000 tögrög banknote
Nama Genghis Khan dan sejenisnya sering digunakan pada produk, jalanan, bangunan dan tempat2x lain. Wajahnya dapat ditemukan di berbagai komoditas, dari minuman sampai ke uang 500, 1000, 5000, dan 10,000 mata uang Mongol tögrög (₮). Nama bandara Internasional Mongol telah diganti menjadi Chinggis Khaan, dan patung2x besar Genghis Khan telah dibangun didepan gedung parlemen dan dekat Ulaanbaatar. Telah terjadi beberapa diskusi mengenai pengaturan penggunaaan namanya dan gambarannya untuk menghidari hal2x yang tidak dibutuhkan.
Statue of Genghis Khan in front of the Mongolian government building in Sükhbaatar Square, Ulaanbaatar
Portrait on a hillside in Ulaanbaatar, 2006
Genghis Khan sekarang di anggap sebagai salah satu pemimpin yang paling berjasa di Mongol. Dia berhasil menggerakkan Mongol sebagai suatu identitas politik dan etnis karena sebelumnya belum pernah ada identitas yang satu antara berbagai suku yang mempunyai kesamaan budaya. Dia memperkuat tradisi Mongol dan menyediakan kestabilan dan kesatuan ketika masa peperangan antar suku. Dia juga dihargai atas pengenalan Skrip Mongol dan penciptaan Ikh Zasag, hukum tertulis pertama aturan Mongol. Singkatnya rakyat Mongol melihatnya sebagai sebuah figur fundamental yang mendirikan Kekaisaran Mongol, dan dengan demikian mendirikan Mongolia sebagai sebuah negara.
Netral
Di Cina
Genghis Khan Monument in Hohhot
Ada beberapa pandangan mengenai Genghis Khan di Republik Rakyat Cina dengan beberapa memandangnya secara positif di dalam bagian pro Mongol dimana ada sebuah monumen dan bangunan mengenainya dan dimana ada sekitar 5 juta orang Mongol di daerah tersebut, hampir dua kali lipat populasi Mongolia. Ketika Genghis Khan tidak pernah menaklukan seluruh Cina, anaknya Kubilai Khan menyelesaikan penaklukan tersebut, dan mendirikan Dinasti Yuan yang sering disebutkan sebagai penyatuan kembali Cina. Banyak juga hasil seni dan wacana memuji Genghis sebagai seorang pemimpin militer yang hebat dan ahli politik jenius. Tahun2x ketika Mongol mendirikan Dinasti Yuan meninggalkan catatan yang tak dapat dihapus dalam politik Cina dan struktur sosial untuk berbagai generasi. Secara umum kekuasaan Genghis Khan dan keturunannya, yang menyelesaikan penaklukan Cina setelah 65 tahun perjuangan, menjadi topik yang hangat, bahkan sampai saat ini.
Negatif
Invasions like Battle of Baghdad (1258) by his grandson are disliked in the Iraqi region.
Di Irak dan Iran, dia dilihat sebagai penghancur dan pembantai yang menyebabkan kerusakan dan kehancuran kepada populasi dari area2x tersebut. Sama halnya di Afganistan (bersama dengan negara2x non muslim lainnya) dia dipandang kurang menguntungkan meski beberapa grup menimbulkan pertentangan karena dipercaya bahwa Hazara dari Afganistan adalan keturunan dari bangsa Mongol yang pernah ditempatkan disana. Invasi atas Baghdad, Samarkand, Urgench, Kiev, Vladimir diantara yang lain menyebabkan pembunuhan massal, seperti bagian selatan Khuzestan yang luluh lantak. Keturunannya, Hulagu Khan menghancurkan banyak bagian utara Iran. Diantara rakyat Iran, dia dipandang seperti Alexander dan Tamerlan sebagai salah satu penakluk yang paling dibenci dari Iran. Di Rusia, Timur Tengah, Korea, Cina, Ukraina, Polandia, dan Hungaria, Genghis Khan dan tentaranya diduga menjadi penyebab kehancuran dan kerusakan.
Garis Waktu
The statue before his mausoleum
- Sekitar 1155, 1162, or 1167: Temüjin dilahirkan dekat Khentii mountains.
- Pada umur 9 tahun, ayah Temüjin,Yesükhei diracuni oleh suku Tatars
- c. 1184: Istri Temüjin Börte diculik oleh suku Merkits; Dia meminta bantuan Jamuka dan Wang Khan, dan mereka menyelamatkannya.
- c. 1185: Anak pertama Jochi lahir; menyebabkan perdebatan mengenai asal-usulnya diantara anak2x Genghis, karena dia lahir tidak lama setelah Börte diselamatkan dari suku Merkits.
- 1190: Temüjin menyatukan suku2x Mongol, menjadi pemimpin, dan menyusun kode hukum Yassa.
- 1201: Kemenangan atas suku Jadarans (yang didirikan oleh Jamuka).
- 1202: Diadopsi sebagai penerus Wang Khan setelah menghancurkan suku Tatars.
- 1203: Kemenangan atas suku Keraits (Wang Khan). Wang Khan sendiri terbunuh secara tidak sengaja oleh suku Naiman.
- 1204: Kemenangan atas suku Naiman (Semua konfederensi bersatu dan menjadi bangsa Mongol).
- 1206: Jamuka terbunuh. Temüjin diberikan gelar Genghis Khan oleh pengikutnya pada sebuah Kurultai (sekitar umur 40 tahun).
- 1207–1210: Genghis memimpin operasi melawan Xia Barat, yang terdiri dari Barat laut Cina dan Tibet. Pemimpin Xia Barat menyerah kepada Genghis Khan. Selama periode ini suku Uyghurs juga menyerah kepada bangsa Mongol dan menjadi administrator untuk keseluruhan kekaisaran.
- 1211: Setelah Kurultai, Genghis memimpin tentaranya melawan Dinasti Jin yang menguasai utara Cina.
- 1215: Bejing jatuh; Genghis Khan menuju ke barat menuju Khara-Khitan Khanate.
- 1219–1222: Menaklukan kerajaan Khwarezmid.
- 1226: Memulai operasi militer atas Xia Barat karena membentuk koalisi melawan Mongol, pertempuran kedua melawan Xia Barat.
- 1227: Genghis Khan meninggal setelah menaklukan orang Tangut. Sebab kematian tidak diketahu, meski legenda menyatakan bahwa dia jatuh dari kuda dalam pertempuran dan terkena penyakit mematikan setelah itu.
0 comments:
Post a Comment