Friday, May 11, 2012

Sejarah Pahlawan Heavy Metal dan Death Metal Dunia


Semakin sering diperhatikan, semakin bingung kita mendefinisikan apa itu musik heavy metal. Sepertinya lebih beruntung nasib orang yang menikmati musik metal secara sekelebatan saja. Mereka tinggal cari album baru dari grup rock yang lagi ngetop di bagian "new release" maka selesai masalah. Sebaliknya, penggemar fanatik musik keras malah terkotak-kotak dalam genre dan subgenre yang dipercaya oleh masing-masing sebagai yang "paling nge-rock" di banding lainnya. 
Setelah mengikuti sejarah perkembangan jenis musik ini dari seri-seri sebelumnya, paling tidak bisa diperoleh gambaran kasar apa yang sebenarnya dimaksud dengan musik heavy metal. Dalam tulisan ini, diulas secara singkat musik rock yang dimainkan oleh kelompok seperti Slayer, Manowar, Metal Church, Sepultura dan lainnya. Mereka inilah yang lebih mewakili citra metal di benak banyak orang. Mungkin karena penampilan fisik serta musik yang mereka usung memang tidak kenal kompromi dan bikin yang nggak siap mental kejang-kejang. "Nggak ada seksi-seksinya!", begitu komentar seorang teman wanita. Dia ternyata nggak sepenuhnya benar. Karena lebih banyak lagi yang bisa disimak dalam tipe heavy metal yang kurang disayang oleh MTV ini.  Sejak penghujung tahun 70-an sebutan heavy metal telah mulai luas dipakai untuk mengacu pada musik yang berkembang dari hard rock. Seperti juga hard rock yang memiliki banyak sisi, heavy metal tidak punya satu ruangan khusus yang bisa menampung semua karya artis metal. Aliran-aliran dalam heavy metal saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Kadang terdengar warna thrash dalam karya jagoannya progressive metal, Dream Theater (Under a Glass Moon) demikian juga ada pendekatan progressive yang sering dipakai oleh kelompok-kelompok death metal seperti Pestilence atau Death. Makin bingung kan ?  Memang kalau mau ditelaah dari segi teknik memainkan musik tulisan ini akan jadi seperti bahan kuliah. Karenanya lebih baik kita ikuti cerita perkembangan metal jenis ini dari waktu ke waktu. Seperti kata seorang pemenang hadial Nobel untuk bidang fisika asal Venice Beach, James Douglas Morrison, "New songs are old songs played faster and less beautiful". Semua yang baru pasti dimulai dari yang lama. Soal lebih jelek atau bagus itu relatif.
Untuk itu kita harus kembali ke paruh kedua dekade 70 saat terjadi serangan balik dari pasukan hard rock atas gempuran punk. Mereka antara lain adalah Judas Priest, Scorpions, Accept. Walaupun lebih pantas disebut hard rock karena nuansa blues yang kental, cara mereka membawakan chord demi chord dengan kekuatan penuh menjadi landasan dari apa yang disebut metal tradisional. Inilah jenis musik keras di masa-masa awal nama heavy metal baru dikenal. Semua jenis metal berikutnya, muncul dari cetakan yang dibuat oleh metal jenis ini.
Setelah struktur musiknya dibangun oleh the Priest dan kawan-kawan, metal tradisional (kadang-kadang disebut metal klasik) kemudian disempurnakan olehband-band seperti Iron Maiden dan Mercyful Fate dari angkatan NWOBHM. Masuklah melodi-melodi yang memancarkan kemegahan dan tema-tema magis penuh fantasi dalam metal. Dari generasi ini, hanya Iron Maiden yang mampu bertahan membawa panji metal ke dekade berikutnya. Peralihan 70 ke 80, heavy metal masih bergerak di bawah permukaan namun gaungnya telah terdengar kemana-mana. Kelompok-kelompok muda lahir mengikuti jejak para senior Judas Priest dan Iron Maiden yang sudah punya nama internasional. Di antara kreativitas gelombang heavy metal Inggris itu terselip Venom, grup yang nantinya menurunkan cabang lainnya dari metal, thrash dan black metal.
Periode setelah itu menjadi kebangkitan musik keras di seluruh dunia namun yang menjadi anak emas adalah jenis metal yang bisa diputar di radio-radio. Glam dan pop metal berjaya di mana-mana. Ini membuat penggemar berat Motorhead dan Venom kelabakan. Secara musikal metal telah dibawa ke arah yang lebih lunak dari apa yang dulu dirintis NWOBHM.
Makin lama makin banyak band-band L.A., ibukota glam, dapat kontrak rekaman. Heavy metal menggeliat lagi. Berbekal perasaan tersisih, koleksi piringan hitam grup-grup rock Eropa, 2 orang anak muda dari selatan California bertekad memainkan musik rock yang paling cepat, paling berisik dan paling sangar. Tahun 1983 mereka menelorkan album perdana berjudul Kill Em All, nama bandnya Metallica. Bersama Exodus, Slayer, Megadeth dan Anthrax, mereka menjadi pelopor dari apa yang dikenal sebagai trash.
Musik Metallica diawali dengan ide menggabungkan tempo tinggi punk rock dengan melodi, komposisi dan riff berat ciri metal tradisional. Mungkin karena pengaruh Motorhead, Venom dan punk lebih menonjol daripada yang lainnya maka hilanglah cara bernyanyi yang benar dan melodis dari metal. Padahal vokal yang baik adalah salah satu ciri khas metal tradisional dari jaman sebelumnya. Selain penggunaan bass drum ganda yang dipopulerkan oleh Motorhead, penggunaan senar e terbuka yang dikocok kencang sambil ditahan oleh telapak tangan menjadi ciri khas metal baru tersebut. Gaya ini kemudian jadi umum dipakai dalam memainkan metal.
Walau masih terbatas di arena-arena musik underground, setelah Kill Em All makin banyak band-band baru bermunculan meniru gaya bermain 4 anak muda yang bermarkas di San Fransisco itu. Metallica sendiri terus melangkah ke tingkat selanjutnya. Dalam album kedua, Ride The Lightning, tempo digeber semakin tinggi dan riff jadi lebih berat lagi dibanding Kill Em All. Dari sinilah nama trash metal mulai dipakai sebagai identitas jenis metal yang dipopulerkan Metallica. Namun baru setelah Master of Puppets thrash/ speed metal benar-benar terangkat sambil membawa kelompok lain yang sealiran ke permukaan peta musik dunia. Kelompok-kelompok lain yang kemudian sangat berpengaruh dalam mengembangkan thrash antara lain Nuclear Assault, Overkill, Death Angel.
Band-band yang kemudian muncul menunjukkan orisinalitas dan ruang lingkup yang luas. Metal mulai menunjukkan kecenderungan untuk bercabang kemana-mana. Istilah-istilah speed, thrash, death, power, muscle, progressive metal kemudian dipakai untuk membedakan musik keras yang makin beragam. Satu hal yang bisa dijadikan benang merah dari keseluruhan dekade 80 adalah speed. Tempo yang tinggi jadi ciri khas grup metal demi grup metal yang muncul di masa ini. Semuanya berusaha saling mengalahkan artis yang muncul sebelumnya dalam hal tempo musik yang dibawakan.
Kelompok lain yang berada di barisan paling depan adalah Megadeth yang dimotori oleh mantan gitaris Metallica, Dave Mustaine, memainkan apa yang disebut sebagai techno-thrash. Hybrid thrash metal ini ditandai dengan perubahan tempo dalam setiap lagu serta riff yang kompleks dipadu dengan lirik yang cerdas. Selain itu ada juga Slayer asal LA yang bercirikan riff-riff berat serta kesukaan Tom Araya dkk akan hal-hal yang berbau satanik. Kemudian Anthrax dari New York yang selanjutnya bereksperimen menggabungkan metal dengan rap. Karena perkembangan metal di dekade 80 dimulai dari thrash, dan band-band paling berpengaruh dalam thrash adalah keempat kelompok di atas maka banyak pengamat menyebut mereka sebagai "the big 4".
Di belakang mereka berturut-turut tampil Suicidal Tendencies yang merangkum metal, alternatif, punk dan rap ke dalam musik mereka. Juga ada Testament yang berhasil meraih sukses di pertengahan 80 melalui album-album Practice What You Preach dan Souls of Black. Seperti halnya pop metal, arena thrash metal juga memakan korban band-band bermutu yang gagal meraih sukses komersial. Di antara mereka ada Flotsam & Jetsam, Wrathchild America, Sacred Reich, Anvil, Voivod.
Gaya metal lainnya yang sempat populer di era tersebut adalah power metal dengan karakteristik lagu yang benuansa epik, ciri metal tradisional, dicampur dengan tempo dan riff berat dari thrash. Ada 2 pendekatan dalam power metal. Gaya Amerika yang dibawakan oleh grup seperti Manowar, Savatage dan Metal Church lalu gaya Eropa yang melodis dan kadang cenderung progresif seperti yang terdengar dalam karya-karya dari Rage dan Running Wild.
Yang terbaik diantara gaya Eropa ini adalah Helloween dari Munich, Jerman. Musik mereka mengingatkan kita pada Iron Maiden namun dengan tempo yang dipacu lebih tinggi. Seperti halnya pengaruh Metallica atas thrash, demikianlah Helloween merintis jalan bagi band-band seperti Blind Guardian dan Iced Earth yang mengusung power metal.  Saat semua orang asik memainkan thrash, Trouble muncul di tahun 1984 membawakan yang kemudian dikenal sebagai jenis musik doom. Aliran ini memainkan riff-riff berat ala Black Sabbath dikombinasi dengan warna rock-nya Rush dan Pink Floyd sampai jazz dan opera dalam tempo yang lebih lambat. Banyak yang keberatan untuk menggolongkan doom ke dalam metal karena keunikan tersebut. Kelompok-kelompok yang memainkan musik ini adalah the Obsessed, Candlemass, Penance. Doom selanjutnya membuka jalan bagi ranting lain yang disebut stoner metal. Trouble sendiri gagal mencapai sukses komersil walau tampil apik dan berkualitas. Mereka juga dikenal sebagai kelompok papan atas white metal (metal kristen).
Sebagai konsekuensi dari makin beratnya musik dan makin kencangnya tempo dipacu oleh grup-grup sesudah Metallica, thrash selanjutnya melahirkan cabang lain dalam metal, death metal.
Possessed dan Death dipercaya sebagai kelompok-kelompok pertama yang menghasilkan jenis metal yang nggak mungkin sukses di pasar komersil ini. Death metal bercirikan semua unsur yang ada di trash sebelumnya namun didorong lagi ke arah ekstrim. Gaya bernyanyi (kalau bisa dibilang menyanyi) para vokalis death metal terdengar seperti orang yang menggeram sambil mengikuti derungan gitar dalam tempo musik yang tinggi. Karena pengaruh death yang datang dari Venom dan Slayer serta musiknya yang "berat" maka tema yang disampaikan dalam lagu-lagu death juga tidak jauh dari kematian dan setan.
Death metal menjadi populer antara akhir 80 hingga awal 90. Artis-artis death bermunculan dari seluruh dunia namun 2 wilayah yang paling menonjol mewakili 2 gaya yang berbeda. Di AS, death metal berpusat di Florida, markas band-band seperti Morbid Angel, Deicide dan Cannibal Corpse. Mereka ini terkenal dengan sound yang brutal. Pusat death lainnya terletak di Swedia membawakan gaya yang lebih melodis dengan vokal yang tidak serendah cara musisi Amerika bernyanyi. Dari Swedia diwakili antara lain oleh Entombed, Dismember, Hypocrisy dan Grave.
Tidak lama setelah kemunculan death metal, penggemar musik mulai melirik musik metalcore, pengembangan lebih lanjut dari death. Siklus musik berputar lagi, kali ini melanda death metal. Oleh sebagian kalangan penikmat musik tersebut, death dianggap mulai pasaran setelah beramai-ramai band-band baru muncul dengan karya yang tidak banyak berbeda satu sama lain. Tidak ada lagi yang baru dari death metal karenanya lahirlah black metal dan grindcore.
Tapi death belum mati. Dari belahan benua Amerika Selatan muncul jagoan baru yang dimotori oleh 2 bersaudara Cavalera mengawali kebangkitan kembali death metal. 

0 comments:

Post a Comment